Setiap perguruan tinggi memiliki tanggung jawab yang harus dijalankan oleh perguruan tinggi tersebut. Universitas Islam Indonesia (UII) adalah salah satu perguran tinggi swasta yang memiliki tanggung jawab untuk mengabdikan diri terhadap masyarakat. Catur Dharma merupakan wujud dari tanggung jawab UII yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan dakwah. Prodi Pendidikan Kimia UII mewujudkan program pengabdian kepada masyarakat dalam wujud pendirian Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) yang bernama UNISIA yang merupakan singkatan dari Universitas Islam Indonesia. LBB ini diharapkan dapat mewadahi para siswa yang ingin belajar atau memperdalam materi yang diajarkan di sekolah. Di samping itu, para siswa yang akan menghadapi ujian akhir sekolah seperti Ujian Nasional (UN) ataupun Ujian Akhir Sekolah (UAS) dapat mendaftarkan diri pada LBB UNISIA milik Prodi Pendidikan Kimia UII ini.
LBB UNISIA ini diresmikan pada tanggal 26 Januari 2016 yang bertempat di Fakultas MIPA UII. Tenaga pengajarnya hampir limapuluh persen adalah dosen Pendidikan Kimia yang bergelar master dan sisanya adalah mahasiswa. Walapun masih baru didirikan, LBB ini cukup menarik perhatian dari kalangan masyarakat, setidaknya sudah ada kurang lebih seratus siswa dari berbagai sekolah yang ada di Yogyakarta yang telah mendaftarkan diri sebagai peserta bimbingan belajar. Kebanyakan pesertanya berada di bangku kelas XII yang akan menghadapi Ujian Nasional. LBB UNSIA ini bertujuan mewujudkan siswa yang berprestasi yang dapat meraih nilai ujian nasional sebaik mungkin.
“Harapannya LBB UNISIA ini dapat memfasilitasi para siswa baik yang akan menghadapi ujian nasional (UN) ataupun hanya ingin belajar memperdalam materi pelajaran di sekolah saja” ungkap Kaprodi Pendidikan Kimia Riyanto, Ph.D. di sela-sela acara pembukaan lembaga bimbingan tersebut.
Program bimbingan belajar ini dimulai pada hari Sabtu (30/1) dengan acara try out, di mana para siswa sebelum mengikuti bimbingan belajar diharuskan untuk mengikutinya guna mengetahui kemampuan para siswa dalam mengerjakan soal-soal kimia. Di samping try out, nantinya di pertengahan dan di akhir proses pelaksanaan bimbingan belajar, para siswa juga akan mendapatkan try out lagi guna mengetahu progres kemampuan siswa dalam hal menjawab soal-soal yang diujikan.