Al-Quran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW melalui malaikat Jibril, diawali dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Naas, membaca Al-Quran adalah ibadah. Di dalam Al-Quran terdapat penjelasan tentang dasar-dasar aqidah, kaidah-kaidah syariat, asas-asas perilaku dan beramal. Tidak hanya itu saja, di dalam Al-Quran juga terdapat penjelasan ilmiah yang ada hubungannya dengan keagamaan. Penjelasan ilmiah tersebut dapat berupa ilmu pengetahuan atau sains. Seperti yang kita ketahui ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan mengingatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Salah satu contoh ilmu pengetahuan yang dipelajari manusia adalah Kimia.
Kimia adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang sifat, komposisi, dan struktur unsur dan senyawa, perubahan serta energi yang menyertai perubahan tersebut. Berbicara tentang kimia, sebenarnya kita dapat menemukan aplikasi Kimia dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan kita selalu bersinggungan terhadap Kimia itu sendiri. Kita dapat menemukan bahan kimia dalam makanan, udara, bahan kimia pembersih, emosi kita, dan secara harfiah setiap objek yang dapat kita lihat atau sentuh. Di bangku sekolah ataupun kuliah kita juga mempelajari Kimia. Kaitannya penjelasan Al-Quran dengan Kimia, terdapat ayat-ayat yang berbicara tentang logam yang sering kita jumpai sehari-hari. Secara ilmu pengetahuan, Logam dipelajari melalui suatu ilmu yang disebut dengan metalurgi. Metalurgi merupakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang membahas tentang logam, baik pada proses pengolahan dari bijinya, proses pemurniaan, serta kajian yang membahas tentang sifat maupun penggunaan dari logam itu sendiri.
Logam di alam umumnya tidak ditemukan secara bebas tetapi selalu ada dalam bentuk persenyawaannya. Logam yang pada awalnya sudah memiliki sifat-sifat penggunaan teknis tertentu dan berjumlah cukup besar ialah; besi, tembaga, seng, nikel, aluminium, magnesium, timah, dan timbel dan lain sebagainya.
Penggunaan logam tersebut diantaranya telah dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Kahfi ayat 96-97 yaitu tentang penggunaan besi dan tembaga.
اٰتُوْنِيْ زُبَرَ الْحَدِيْدِۗ حَتّٰىٓ اِذَا سَاوٰى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوْا ۗحَتّٰىٓ اِذَا جَعَلَهٗ نَارًاۙ قَالَ اٰتُوْنِيْٓ اُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا ۗ فَمَا اسْطَاعُوْٓا اَنْ يَّظْهَرُوْهُ وَمَا اسْتَطَاعُوْا لَهٗ نَقْبًا
Artinya: Berilah aku potongan-potongan besi.” Hingga ketika (potongan besi) itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Zulqarnain) berkata, “Tiuplah (api itu).” Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu).” Maka, mereka (Ya’juj dan Ma’juj) tidak mampu mendakinya dan tidak mampu (pula) melubanginya.
Dari ayat di atas dijelaskan bahwa Zulkarnain menyuruh tentaranya untuk mengambil sejumlah potongan-potongan besi: “Bawalah kepadaku potongan-potongan besi.” Dan setelah mereka membawa potongan-potongan besi itu, lalu Zulkarnain merangkai dan memasang besi-besi itu sehingga tingginya sama rata dengan kedua puncak gunung itu. Lalu ia berkata kepada pekerja-pekerjanya, “Gerakkanlah alat-alat peniup angin untuk menyalakan api dan memanaskan besi-besi itu.” Sehingga bilamana besi itu telah merah seperti api, maka dia berkata pula, “Sekarang berilah aku tembaga yang mendidih agar kutuangkan ke atas besi yang panas itu,” sehingga lubang-lubangnya tertutup rapat dan terbentuklah sebuah benteng besi yang kokoh dan kuat.
Kemudian, tatkala Yakjuj dan Makjuj mengadakan penyerbuan ke tempat tersebut, mereka tidak bisa mendakinya karena tingginya yang luar biasa dan mereka tidak bisa pula melubanginya karena keras dan tebal sekali.
Pada surat Al-Hadid ayat 25 juga dijelaskan tentang penggunaan besi yang dapat bermanfaat bagi manusia.
لَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنٰتِ وَاَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتٰبَ وَالْمِيْزَانَ لِيَقُوْمَ النَّاسُ بِالْقِسْطِۚ وَاَنْزَلْنَا الْحَدِيْدَ فِيْهِ بَأْسٌ شَدِيْدٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللّٰهُ مَنْ يَّنْصُرُهٗ وَرُسُلَهٗ بِالْغَيْبِۗ اِنَّ اللّٰهَ قَوِيٌّ عَزِيْزٌ ࣖ
Artinya: Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan Kami menurunkan bersama mereka kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil. Kami menurunkan besi yang mempunyai kekuatan hebat dan berbagai manfaat bagi manusia agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
Allah menerangkan bahwa Dia telah mengutus para rasul kepada umat-umat-Nya dengan membawa bukti-bukti yang kuat untuk membukti-kan kebenaran risalah-Nya. Di antara bukti-bukti itu, ialah mukjizat-mukjizat yang diberikan kepada para rasul. Di antara mukjizat tersebut seperti tidak terbakar oleh api sebagai mukjizat Nabi Ibrahim, mimpi yang benar sebagai mukjizat Nabi Yusuf, tongkat sebagai mukjizat Nabi Musa, Al-Qur’an sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw dan sebagainya.
Setiap rasul yang diutus itu bertugas menyampaikan agama Allah kepada umatnya. Ajaran agama itu adakalanya tertulis dalam sa¥ifah-sa¥ifah dan adakalanya termuat dalam suatu kitab, seperti Taurat, Zabur, Injil dan Al-Qur’an. Ajaran agama itu merupakan petunjuk bagi manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Sebagai dasar untuk mengatur dan membina masyarakat, maka setiap agama yang dibawa oleh para rasul itu mempunyai asas “keadilan”. Keadilan itu wajib ditegakkan oleh para rasul dan pengikut-pengikutnya dalam masyarakat, yaitu keadilan penguasa terhadap rakyatnya, keadilan suami sebagai kepala rumah tangga, keadilan pemimpin atas yang dipimpin-nya dan sebagainya, sehingga seluruh anggota masyarakat sama kedudukan-nya dalam hukum, sikap dan perlakuan.
Di samping itu, Allah swt menganugerahkan kepada manusia “besi” suatu karunia yang tidak terhingga nilai dan manfaatnya. Dengan besi dapat dibuat berbagai macam keperluan manusia, sejak dari yang besar sampai kepada yang kecil, seperti berbagai macam kendaraan di darat, di laut dan di udara, keperluan rumah tangga dan sebagainya. Dengan besi pula manusia dapat membina kekuatan bangsa dan negaranya, karena dari besi dibuat segala macam alat perlengkapan pertahanan dan keamanan negeri, seperti senapan, kendaraaan perang dan sebagainya. Tentu saja semuanya itu hanya diizinkan Allah menggunakannya untuk menegakkan agama-Nya, menegak-kan keadilan dan menjaga keamanan negeri.
Sebuah ensiklopedia sains modern menggambarkan unsur-unsur kimia yang ada di bumi kita ini mempunyai variasi yang menakjubkan, beberapa di antaranya susah ditemukan tapi ada juga yang berlimpah. Ada yang dapat dilihat oleh mata telanjang karena berbentuk cairan dan padat, tetapi ada juga yang tak tampak karena berupa gas.
Sekitar 300 tahun yang lalu hanya 12 unsur yang diketahui di antaranya adalah unsur Ferrum (Fe) yang bernomor atom 26 pada Tabel Susunan Berkala Unsur-Unsur. Fe ini lebih dikenal dengan sebutan besi.
Besi merupakan salah satu unsur paling mudah ditemukan di Bumi. Diperkirakan 5% daripada kerak Bumi adalah besi. Kebanyakan besi ditemukan dalam bentuk oksida besi, seperti bahan galian hematit, magnetit dan takonit. Juga diduga keras permukaaan bumi banyak mengandung aloi logam besi-nikel.
Konon unsur besi bukan unsur asli “kepunyaan” bumi tapi ia berasal dari luar bumi. Para pakar sependapat bahwa meteorit turut andil dalam pembentukan aloi besi-nikel yang ada di bumi. Barangkali, inilah “cara” Allah mendatangkan” unsur besi ke permukaan bumi jauh sebelum manusia ada.
Pada umumnya besi adalah logam yang diperoleh dari bijih besi, dan dijumpai bukan dalam keadaan bebas tetapi selalu dalam bentuk senyawa atau campuran dengan unsur-unsur yang lain. Karenanya untuk mendapatkan unsur besi, unsur lain harus dipisahkan yang biasanya dilakukan melalui proses kimia.
Seperti dalam industri besi baja, besi banyak digunakan yakni dalam bentuk logam campuran (aloi). Jenis campuran ada yang terdiri dari logam-logam yang berlainan tetapi ada juga bahan campuran yang digunakan berasal dari nonlogam, misalnya karbon. Semuanya dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kualitas yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan dan dengan pertimbangan untuk menekan biaya produksi.
Sifat fisis unsur Fe jika dipanaskan terus menerus maka sebelum mencair ia akan mengalami fasa pelelehan. Fasa dimana besi dalam keadaan padat tapi ia memiliki sifat lunak. Karenanya pada fasa atau keadaan ini besi mudah dibentuk walaupun hanya dengan menggunakan teknologi tradisional yang sederhana seperti teknologi pandai besi (black-smith).
Dengan teknologi yang sederhana tadi maka dalam sejarah perkembangan manusia pemanfaatan besi telah digunakan banyak dalam aspek kehidupan manusia sehari-hari, termasuk juga untuk perang. Sayyid Qutub dalam tulisannya menguraikan, “Allah menurunkan besi ‘ …yang padanya terdapat kekuatan yang hebat…’, yaitu kekuatan dalam perang dan damai. Kemudian ‘…Dan agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya…’ Penggalan ini mengisyaratkan jihad dengan senjata. Sebuah penyajian yang selaras dengan konteks surah yang tengah membicarakan pengorbanan dengan jiwa dan harta.”
Dalam pengetahuan biologi maka unsur besi (Fe) dalam bentuk zat besi juga amat dibutuhkan oleh semua makhluk organik, kecuali bagi sebagian kecil bakteria. Seperti dalam tubuh kita zat besi sangat diperlukan. Dalam tubuh manusia besi kebanyakan ditemukan dalam bentuk logamprotein (metalloprotein) yang stabil, jika tidak maka ia dapat menyebabkan timbulnya radikal bebas yang cenderung menjadi racun bagi sel.
Dalam tubuh manusia zat besi terlibat dalam pembentukan sel–sel darah merah. Sementara sel-sel darah merah sangat penting keberadaannya karena dialah yang membawa zat asam (oksigen) dari paru-paru ke seluruh jaringan-jaringan yang ada dalam tubuh kita. Jaringan hidup memerlukan persediaan zat asam. Lebih giat suatu jaringan maka semakin banyak ia membutuhkan zat asam.
Kekurangan zat besi dalam darah dapat menyebabkan anemia, mungkin jumlah sel darah merahnya atau karena hemoglogin (bahan yang berisi zat besi berwarna merah yang dapat mengangkut zat asam) dalam sel darah merah berkurang dari biasanya.
Allah swt menerangkan bahwa Dia berbuat yang demikian itu agar Dia mengetahui siapa di antara hamba-hamba-Nya yang mengikuti dan menolong agama yang disampaikan para rasul yang diutus-Nya dan siapa yang mengingkarinya. Dengan anugerah itu, Allah ingin menguji manusia dan mengetahui sikap manusia terhadap nikmat-Nya. Manusia yang taat dan tunduk kepada Allah akan melakukan semua yang disampaikan para rasul itu, karena ia yakin bahwa semua perbuatan, sikap dan isi hatinya diketahui Allah, walaupun ia tidak melihat Allah mengawasi dirinya.
Pada akhir ayat ini, Allah swt menegaskan kepada manusia bahwa Dia Mahakuat, tidak ada sesuatu pun yang mengalahkan-Nya, bahwa Dia Mahaperkasa dan tidak seorang pun yang dapat mengelakkan diri dari hukuman yang telah ditetapkan-Nya. (Muhaimin)
Sumber bacaan:
Al-Qur’an dan terjemahan, Add-Ins Microsft Word, Qur’an Kemenag in Word v.3
Jaedi, M., 2019, Pentingnya memahami Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan, Risâlah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, 5(1), hal. 62-70.
Mawaddah, S., 2017, Beut Ba’da Magrib” Suatu Pembiasaan Bagi Anak-Anak Belajar Al-Qur’an, TAKAMMUL: Jurnal Studi Gender dan Islam serta Perlindungan Anak, 6(1), Hal. 95-107
Kustomo dan Zuhri, M.K., 2022, Analisis Metalurgi Menurut Ilmu Kimia Dan Perspektif Al-Quran: Tinjauan Surat Al-Kahfi Ayat 96-97, Prosiding Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam Dan Sains, 4, Hal. 364–369.
https://www.britannica.com/science/chemistry
https://www.thoughtco.com/examples-of-chemistry-in-daily-life-606816